Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Project-Based Learning |
Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pediapendidikan.com - Stoller (2006), mendefinisikan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas peserta didik untuk menghasilkan melalui kegiatan-kegiatan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk.
Produk yang dimaksud adalah hasil proyek berupa barang atau jasa dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain.
Melalui penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek, peserta didik berlatih merencanakan, melaksanakan kegiatan sesuai rencana, dan menampilkan atau melaporkan hasil proyek.
Stoller (2006) mengemukakan tiga jenis proyek berdasarkan sifat dan urutan kegiatannya, yaitu:
- Proyek terstruktur, ditentukan dan diatur oleh pendidik dalam hal topik, bahan, metodologi, dan presentasi;
- Proyek tidak terstruktur ditentukan terutama oleh peserta didik sendiri; dan
- Proyek semi-terstruktur yang ditentukan dan diatur sebagian oleh pendidik dan sebagian oleh peserta didik.
Bentuk aktivitas proyek terdiri atas:
- Proyek produksi yang melibatkan penciptaan seperti buletin, video, program radio, poster, laporan tertulis, esai, foto, surat-surat, buku panduan, brosur, menu banquet, jadwal perjalanan, dan sebagainya;
- Proyek kinerja seperti pementasan, presentasi lisan, pertunjukan teater, pameran makanan atau fashion show;
- Proyek organisasi seperti pembentukan klub, kelompok diskusi, atau program-mitra percakapan.
- Proyek skala kecil atau sederhana yang hanya menghabiskan dua atau tiga pertemuan yang dapat diselesaikan di dalam kelas; dan
- Proyek skala penuh yang membutuhkan kegiatan yang rumit di luar kelas untuk menyelesaikannya dengan rentang waktu lebih panjang.
Langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis peserta didik.
Dalam pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-langkah seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek |
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap langkah Pembelajaran Berbasis Proyek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Penentuan proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek bersama pendidik. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok maupun mandiri.
Pada langkah ini peserta didik juga menentukan jenis/wujud produk (laporan observasi/penyelidikan, rancangan karya seni, atau karya keterampilan) yang akan dihasilkan.
Penentuan jenis/wujud produk disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang tersedia.
Selain itu, peserta didik bersama-sama pendidik juga menetapkan kriteria penilaian produk yang akan dihasilkan tersebut.
2) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya.
Kegiatan perancangan proyek ini berisi perumusan tujuan dan hasil yang diharapkan, pemilihan aktivitas untuk penyelesaian proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerjasama antaranggota kelompok.
Pada kegiatan ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk akhir.
3) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik dengan pendampingan pendidik menyepakati berapa lama proyek akan diselesaikan dan membuat jadwal pelaksanaan kegiatan.
Peserta didik menyusun tahap-tahap pelaksanaan proyek dengan mempertimbangkan tingkat kerumitan dari langkah-langkah dan teknik penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan bersama.
4) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring pendidik
Langkah ini merupakan pelaksanaan rancangan proyek sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Peserta didik mencari atau mengumpulkan data/informasi, teori, rumus yang kemudian diolah dan/atau digunakan untuk menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.
Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek antara lain dengan:
- Membaca,
- Membuat desain,
- Meneliti,
- Mewawancara,
- Merekam,
- Berkarya,
- Mengunjungi objek proyek, dan/atau
- Akses internet.
Pendidik bertanggungjawab membimbing dan memonitor aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan proyek mulai awal hingga akhir penyelesaian proyek.
Pada kegiatan monitoring, pendidik dapat merekam aktivitas peserta didik dan memfasilitasi mereka dalam menyelesaikan proyek.
5) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik berupa produk karya tulis, desain, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain disajikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik lain dan pendidik atau masyarakat dalam bentuk presentasi, publikasi (dapat dilakukan di majalah dinding atau internet), dan pameran produk.
6) Evaluasi proses dan hasil proyek
Pada akhir proses penyelesaian proyek, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek.
Refleksi proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan untuk memperbaiki kinerja mereka dalam mengerjakan proyek berikutnya.
Pada tahap ini pendidik juga memberi umpan balik terhadap proses yang telah dilakukan selama penyelesaian proyek dan produk yang dihasilkan peserta didik.
Terimakasih telah berkunjung di Pedia Pendidikan, Semoga bermanfaat untuk kita semua, aamiin.
Posting Komentar untuk "Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)"