PGRI SERUKAN TUNTASKAN GURU HONORER
Sahabat Guru yang berbahagia,, kali ini DUNIA PENDIDIKAN memberikan informasi mengenai Guru Honorer yang ada di indonesia yang di kutip melalui mediaindonesia
Adapun PENGURUS Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengimbau pentingnya dialog dalam penyelesaian masalah Tenaga Honorer K2 (THK2).
Penyelesaian dilakukan secara komprehensif bertahap dengan alternatif yang sesuai kondisi kemampuan pemerintah.
"TH K2 dan juga guru honorer pada umumnya bekerja sangat keras mengisi dan mendidik siswa karena memang terjadi kekurangan guru secara riil. Setiap tahun guru-guru banyak yang pensiun utamanya yang diangkat sejak 1975-an. Nah, kekurangan itu diisi para guru honorer," kata Plt Ketua Umum PB PGRI Unifah Rasyidi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/6).
Unifah mengatakan itu terkait pernyataan anggota Ombudsman RI Laode Ida yang meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memperhatikan tenaga honor atau THK2 yang sudah membuktikan pengabdiannya pada bangsa dan negara dalam waktu begitu lama tanpa kepastian.
"Kita bisa bayangkan honor mereka yang besarannya ada yang minimal hanya Rp50 ribu per bulan, tetapi tetap bertahan mengabdi dengan harapan suatu saat bisa berstatus sebagai PNS," kata Laode.
Laode juga menduga adanya ketidakberesan dalam rekrutmen K2 pada tahun sebelumnya yang kurang diperhatikan dengan seksama oleh Kemen-PAN Rebiro.
Dalam hal ini, Unifah berharap berbagai indikasi ketidakberesen dalam manajemen penerimaan dan tes THK2 perlu dilakukan investigasi untuk memastikan benar tidaknya fakta penyimpangan. "Yang penting harus dijelaskan pada publik atau pada THK2 itu sendiri sehingga persoalannya jelas," katanya.
Ia juga meminta masalah THK2 harus diselesaikan dahulu karena mereka sudah masuk database. Selain itu, pemerintah melalui Kemen-PAN Rebiro pernah berjanji akan mengangkat mereka pada Januari 2015 lalu, tetapi pelaksanaannya dibatalkan sehingga meresahkan THK2.
Sementara itu, pengamat pendidikan Indra Charismiaji berpendapat, melihat situasi di lapangan temuan-temuan forum THK2 bisa saja benar terjadi. "Kalau saya jadi pemerintah juga tidak akan mau mengakuinya karena akan sama saja mencoreng muka sendiri," ujar Indra.
Yang kedua, kata dia, dalam menghadapi urusan negara semua keputusan harus diambil yang terbaik untuk Indonesia.
"Jadi seharusnya ego setiap individu harus ditekan, pikirkan yang terbaik untuk negara seluruh bangsa Indonesia bukan kelompok atau golongan tertentu. Dalam hal ini lupakan dulu janji-janji pejabat politik, lupakan dulu kesejahteraan guru honorer yang minim. Kita lihat dulu berapa kekuatan anggaran kita, percuma saja semua menuntut kalau anggarannya tidak cukup," paparnya.
Sementara itum Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata enggan berkomentar. "Mohon maaf saya tidak dapat berkomentar karena pengangkatan guru honorer dilakukan oleh pemerintah daerah atau Pemda. Ini domainnya Pemda bukan Kemendikbud," tukasnya. (Bay/OL-5)
Demikian diinformasi yang dapat disampaikan.. semoga bermanfaat. SALAM PENDIDIKAN INDONESIA
Posting Komentar untuk "PGRI : Tuntaskan Guru Honorer menjadi PNS"